Sering kita lihat, baca, dan dengar kejuaraan, pertandingan, atau turnamen yang kemudian diikuti kata terbuka. Kadang-kadang juga menggunakan istilah bahasa Inggris yang belakangnya pakai kata open, misalnya Indonesia Open. Baik terbuka maupun open, keduanya memiliki arti sama. Siapapun dari manapun boleh berperan serta.
BEC juga suka mengadakan acara terbuka. Kalau tidak atau habis hujan, kegiatan itu biasanya dilakukan. Anak-anak BEC angkatan 10 setiap sore selesai kuliah suka main sepak bola. Acara diadakan di depan kampus. Kegiatan tersebut merupakan pertandingan terbuka. Bukan, bukan terbuka yang artinya dapat diikuti oleh siapa saja atau dari mana saja. Terbuka yang artinya tempat yang memang benar-benar beratap langit. Karena, sepak bolanya dilakukan di jalan depan kampus.
Meskipun standar yang digunakan baik untuk lapangan maupun bolanya bukan standar internasional, mereka dengan suka cita menikmatinya. Nggak peduli gawangnya terbuat dari dua buah batu yang ditaruh begitu saja atau bolanya yang plastik, permainan jalan terus. Orang Bogor bilang the show must go on.
Kasihan benar anak-anak ini. BEC belum bisa menyediakan sarana beraktivitas untuk saat ini. Agar bisa tersalurkan, mereka melakukannya di tengah jalan. Resikonya ya harus di pause dulu bila ada yang lewat. Namanya juga jalan umum. Siapa saja berhak melewatinya. Becak, motor, mobil, gerobak dagangan, orang, bahkan kucing juga akan lewat kalau dia berani. Dia punya hak juga kok.
Tanah seluas 3000 m2 di Cimahpar yang sudah dibeli BEC masih dalam proses pembangunan. Sayangnya sampai sejauh ini belum ada kejelasan kapan kampus BEC itu kelar. Bila kelak sudah siap digunakan, Ronaldinho maupun Ronaldo dan kawan-kawannya ini tidak akan lagi terlantar kalau ingin nendang bola. Nggak akan pusing-pusing lagi mencari lapangan. Dan tidak senewen lagi harus memencet tombol pause saat sedang on gara-gara ada abang becak lewat.
BEC juga suka mengadakan acara terbuka. Kalau tidak atau habis hujan, kegiatan itu biasanya dilakukan. Anak-anak BEC angkatan 10 setiap sore selesai kuliah suka main sepak bola. Acara diadakan di depan kampus. Kegiatan tersebut merupakan pertandingan terbuka. Bukan, bukan terbuka yang artinya dapat diikuti oleh siapa saja atau dari mana saja. Terbuka yang artinya tempat yang memang benar-benar beratap langit. Karena, sepak bolanya dilakukan di jalan depan kampus.
Meskipun standar yang digunakan baik untuk lapangan maupun bolanya bukan standar internasional, mereka dengan suka cita menikmatinya. Nggak peduli gawangnya terbuat dari dua buah batu yang ditaruh begitu saja atau bolanya yang plastik, permainan jalan terus. Orang Bogor bilang the show must go on.
Kasihan benar anak-anak ini. BEC belum bisa menyediakan sarana beraktivitas untuk saat ini. Agar bisa tersalurkan, mereka melakukannya di tengah jalan. Resikonya ya harus di pause dulu bila ada yang lewat. Namanya juga jalan umum. Siapa saja berhak melewatinya. Becak, motor, mobil, gerobak dagangan, orang, bahkan kucing juga akan lewat kalau dia berani. Dia punya hak juga kok.Tanah seluas 3000 m2 di Cimahpar yang sudah dibeli BEC masih dalam proses pembangunan. Sayangnya sampai sejauh ini belum ada kejelasan kapan kampus BEC itu kelar. Bila kelak sudah siap digunakan, Ronaldinho maupun Ronaldo dan kawan-kawannya ini tidak akan lagi terlantar kalau ingin nendang bola. Nggak akan pusing-pusing lagi mencari lapangan. Dan tidak senewen lagi harus memencet tombol pause saat sedang on gara-gara ada abang becak lewat.
Doain aja cepet kelar. Kalaupun angkatan sekarang tidak bisa menikmati, paling tidak tetap bangga pernah sebagai kakak kelas dari anak-anak BEC yang menjadi Ronaldinho. Main bola yang benar-benar di lapangan bola, bukan di tengah jalan. Di Cimahpar sana.
