Welcome To Club Bec

Waktu Anda

Tuesday, January 15, 2008

Hukum Pygmalion - Hukum Berpikir Positif

Pygmalion adalah seorang pemuda yang berbakat seni memahat. Ia
sungguh piawai dalam memahat patung. Karya ukiran tangannya sungguh

bagus.Tetapi bukan kecakapannya itu menjadikan ia dikenal dan

disenangi teman dan tetangganya.

Pygmalion dikenal sebagai orang yang suka berpikiran positif. Ia
memandang segala sesuatu dari sudut yang
baik.

Apabila lapangan di tengah kota becek, orang-orang mengomel.
Tetapi Pygmalion berkata, "Untunglah, lapangan yang lain tidak

sebecek ini."

Ketika ada seorang pembeli patung ngotot menawar-nawar harga, kawan-
kawan Pygmalion berbisik, "Kikir betul orang itu."

Tetapi Pygmalion berkata, "Mungkin orang itu perlu mengeluarkan

uang untuk urusan lain yang lebih perlu".

* Ketika anak-anak mencuri apel dikebunnya, Pygmalion tidak
mengumpat. Ia malah merasa iba, "Kasihan,anak-anak itu kurang

mendapat pendidikan dan makanan yang cukup di rumahnya."

Itulah pola pandang Pygmalion. Ia tidak melihat suatu keadaan dari
segi buruk, melainkan justru dari segi baik. Ia tidak pernah berpikir

buruk tentang orang lain; sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-hal

baik dibalik perbuatan buruk orang lain.

Pada suatu hari Pygmalion mengukir sebuah patung wanita dari kayu
yang sangat halus. Patung itu berukuran manusia sungguhan. Ketika

sudah rampung, patung itu tampak seperti manusia betul. Wajah patung

itu tersenyum manis menawan, tubuhnya elok menarik. Kawan-kawan

Pygmalion berkata, "Ah,sebagus-bagusnya patung, itu cuma patung,

bukan isterimu."

Tetapi Pygmalion memperlakukan patung itu sebagai manusia betul.

Berkali-kali patung itu ditatapnya dan dielusnya.

Para dewa yang ada di Gunung Olympus memperhatikan dan menghargai

sikap Pygmalion, lalu mereka memutuskan untuk memberi anugerah kepada

Pygmalion,yaitu mengubah patung itu menjadi manusia betul. Begitulah,

Pygmalion hidup berbahagia dengan isterinya itu yang konon adalah

wanita tercantik di seluruh negeri Yunani.

Nama Pygmalion dikenang hingga kini untuk mengambarkan dampak pola
berpikir yang positif. Kalau kita berpikir positif tentang suatu

keadaan atau seseorang, seringkali hasilnya betul-betul menjadi

positif.

Misalnya,
* Jika kita bersikap ramah terhadap seseorang, maka orang itupun

akan menjadi ramah terhadap kita.

* Jika kita memperlakukan anak kita sebagai anak yang cerdas,
akhirnya dia betul-betul menjadi cerdas.

* Jika kita yakin bahwa upaya kita akan berhasil, besar sekali
kemungkinan upaya dapat merupakan separuh keberhasilan.

Dampak pola berpikir positif itu disebut dampak Pygmalion.

Pikiran kita memang seringkali mempunyai dampak fulfilling prophecy
atau ramalan tergenapi, baik positif maupun negatif.

Kalau kita menganggap tetangga kita judes sehingga kita tidak
mau bergaul dengan dia, maka akhirnya dia betul-betul menjadi judes.

* Kalau kita mencurigai dan menganggap anak kita tidak
jujur,akhirnya ia betul-betul menjadi tidak jujur.

* Kalau kita sudah putus asa dan merasa tidak sanggup pada awal
suatu usaha, besar sekali kemungkinannya kita betul-betul akan gagal.

Pola pikir Pygmalion adalah berpikir, menduga dan berharap hanya yang
baik tentang suatu keadaan atau seseorang. Bayangkan, bagaimana besar

dampaknya bila kita berpola pikir positif seperti itu. Kita tidak

akan berprasangka buruk tentang orang lain.

Kita tidak menggunjingkan desas-desus yang jelek tentang orang lain.
Kita tidak menduga-duga yang jahat tentang orang lain.

Kalau kita berpikir buruk tentang orang lain, selalu ada saja bahan
untuk menduga hal-hal yang buruk. Jika ada seorang kawan memberi

hadiah kepada kita, jelas itu adalah perbuatan baik. Tetapi jika kita

berpikir buruk,kita akan menjadi curiga, "Barangkali ia sedang

mencoba membujuk,"

atau kita mengomel, "Ah, hadiahnya cuma barang murah." Yang rugi dari

pola pikir seperti itu adalah diri kita sendiri.Kita menjadi mudah

curiga. Kita menjadi tidak bahagia.

Sebaliknya, kalau kita berpikir positif, kita akan menikmati hadiah

itu dengan rasa gembira dan syukur, "Ia begitu murah hati. Walaupun

ia sibuk, ia ingat untuk memberi kepada kita."

Warna hidup memang tergantung dari warna kaca mata yang kita pakai.

* Kalau kita memakai kaca mata kelabu, segala sesuatu akan tampak
kelabu. Hidup menjadi kelabu dan suram. Tetapi kalau kita memakai

kaca mata yang terang, segala sesuatu akan tampak cerah. Kaca mata

yang berprasangka atau benci akan menjadikan hidup kita penuh rasa

curiga dan dendam.Tetapi kaca mata yang damai akan menjadikan hidup

kita damai.

Hidup akan menjadi baik kalau kita memandangnya dari segi yang baik.
Berpikir baik tentang diri sendiri. Berpikir baik tentang orang lain.

Berpikir baik tentang keadaan. Berpikir baik tentang Tuhan.

Dampak berpikir baik seperti itu akan kita rasakan. Keluarga menjadi
hangat.

Kawan menjadi bisa dipercaya. Tetangga menjadi akrab. Pekerjaan

menjadi menyenangkan. Dunia menjadi ramah. Hidup menjadi indah.

Seperti Pygmalion, begitulah.

MAKE SURE YOU ARE PYGMALION and the world will be filled with
positive people only............how nice!!!!


Belanja Murah